Bahasa Inggris SD dihapus? Yes or no!
12:33 AM
2 Comments
Mengajar Bahasa Inggris di SD sangat menyenangkan. Tidak terasa sudah tujuh tahun
berlalu sejak tahun 2005. Hati sudah kadung cinta terhadap anak-anak yang selama
ini saya ajar. Anak-anak yang begitu polos dan lucu-lucu. Hati merasa tidak
tega meninggalkan mereka yang selama ini telah menemaniku. Saat-saat yang
berarti di dalam hidupku. Saya teringat ketika pertama kali saya mengajar Bahasa Inggris di SD Siberuk saat itu di mana saya tidak memiliki bekal mengajar. Karena
memang itu kali pertama saya menginjakkan kaki di SD Siberuk dan pertama kali
bertatap muka dengan anak-anak Sekolah dasar yang imut-imut. Betapa kakunya
saya ketika itu saat mengajar mereka. Maklum saya tidak terbiasa. Tetapi dengan
berjalannya waktu sedikit demi sedikit saya mulai mengenal mereka, saya mulai
menemukan keasyikkan di dalam mengajar anak-anak SD.
Anak-anak akan merindukan pelajaran Bahasa Inggris |
Bahasa
Inggris di SD identik dengan nyanyi, bermain, bercanda ria. Bahasa Inggris SD
sangat berbeda sekali dengan di Sekolah lanjutan seperti SMP dan SMA. Anak-anak
SMP dan SMA tidak akan menemukan pembelajaran Bahasa Inggris yang begitu
menyenangkan dan penuh dengan keceriaan seperti di SD. Bagi saya materi dan
kurikulum di SMP/SLTP dan SLTA/SMA saat ini bisa dikatakan sulit karena
sekarang ini pembelajaran Bahasa Inggris didasarkan pada genre text dimana
anak-anak kalau menurut saya pribadi justru kebingungan. Bukan murid saja yang
begitu tetapi juga gurunya juga demikian. Sejak diperkenalkan kurikulum 2004,
pendidikan Bahasa Inggris untuk Sekolah Lanjutan seperti SLTP/MTs dan SMA/MA
berbasis pada genre based approach. Anak-anak belajar Bahasa Inggris melalui
jenis-jenis teks dalam Bahasa Inggris seperti: Recount, narrative, procedure,
anecdote, report dan sebagainya. Bahasa Inggris di Sekolah lanjutan lebih sulit
dan kompleks. Tidak seperti di Sekolah lanjutan, Bahasa Inggris untuk anak-anak
sekolah dasar lebih berorientasi pada pengenalan, bermain, bernyanyi,
Menggambar dan lainnya. Shortly, English is fun.
Kurikulum
Baru yang rencananya akan disosialisasikan dan diimplementasikan pada tahun
ajaran 2012/2013 akan benar-benar mengeliminasi Bahasa Inggris di SD.
Desas-desus dan wacananya Bahasa Inggris di SD akan ditiadakan. Praktis tahun
ajaran depan tidak ada lagi pengajaran Bahasa Inggris di Sekolah dasar. Berdasarkan
keterangan dari kemdikbud di berbagai sumber surat kabar dan media elektronik
menyebutkan bahwa sekolah-sekolah wajib mengikuti kurikulum baru tersebut dan
tidak boleh mengajarkan Bahasa Inggris di SD terutama bagi sekolah negeri. Alasan
pemerintah menghapus Bahasa Inggris di SD adalah supaya anak-anak lebih fokus
pada pembelajaran Bahasa Idonesia,dan Bahasa daerah sebagai identitas bangsa.
Bahasa Inggris kembali kepada zaman dahulu dimulai dari Sekolah lanjutan.
Dengan
begitu, Bahasa Inggris tahun depan sudah hengkang dari Sekolah dasar. Di SD
posisi saya adalah Guru Bahasa Inggris dan Guru TIK, sudah tidak ada lagi jam
mengajar bagi saya sehingga mau tidak mau saya harus pindah dan mencari sekolah
baru di Sekolah lanjutan. Anak-anak Sekolah dasar di tahun depan sudah tidak
dapat lagi merasakan betapa mengasyikannya belajar Bahasa Inggris yang identik
dengan menyanyi, bermain-main, menggambar dan sebagainya. Kadang saya merasa
kasihan kepada mereka ketika saya harus benar-benar meninggalkan mereka. Sudah tidak
ada lagi kegiatan belajar mengajar Bahasa Inggris di sana. Tidak ada lagi
nyanyian permainan, teriakan, canda ria belajar Bahasa Inggris yang fun lagi. Hak
anak-anak terkurangi untuk belajar terutama belajar Bahasa Inggris. mereka harus
menuggu lulus dari SD dahulu dan di SMP lah mereka akan mulai belajar Bahasa
Inggris yang kompleks tiada pengenalan dasar. Yang ada di SMP sudah mempelajari
jenis-jenis teks. Anak-anak akan jarang menemui aktifitas bermain, menyanyi,
menggambar berkaitan dengan pembelajaran Bahasa Inggris.
Dunia
selalu berubah-ubah tidak tentu. Bahasa Inggris yang saat itu dimunculkan sejak
tahun 1994 kini akan berakhir di tahun 2013(Tahun ajaran 2013/2014). Kurun
waktu yang tidak sebentar tiba-tiba berganti total dan tidak akan ada lagi
kurikulum Bahasa Inggris di Sekolah dasar. Penghapusan Bahasa Inggris di SD
menyisakan tanda tanya besar dan menjadi PR bagi pemerintahIndonesia(kemdikbud), pertanyaannya adalah “Mau dikemanakan Guru-guru Bahasa
Inggris di SD yang sudah mengabdi dalam kurun waktu yang lama?”. Keberadaan
mereka tidak bisa dilupakan saja, selama ini merekalah yang sudah berjasa
membawa anak-anak didik mengenal Bahasa Inggris. Mereka juga telah ikut
berjuang mendidik dan mencerdaskan anak-anak generasi penerus bangsa. Kini mereka
sedang dalam kebingungan dan kecemasan akan kemana setelah di SD tiada mendapat
tempat lagi. Guru-guru Bahasa Inggris di SD memohon kepada Bapak menteri
Pendidikan Bapak Muhammad Nuh kiranya memberikan kebijaksanaan pada kami.
kebijakan yg gak masuk akal! padahal kalo anak2 udah diperkenalkan sejak dini, sedikit banyak mereka punya bekal ketika melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. apa lagi skrg di sekolah tingkat lanjutan, pelajarannya jauh lebih kompleks, mereka seolah2 dianggap sudah memahami bahasa inggris. padahal *menurut pengalaman saya* siswa tingkat lanjutan seperti siswa SMP juga banyak yang sulit membedakan penggunaan istilah2 simple seperti kapan menngunakan "I" kapan menggunakan "me" dll. klo dasar2 yang demikian harus diajarkan lagi, dikhawatirkan materi yang harus diberikan membutuhkan waktu yang lebih panjaaaang!
ReplyDeletekebijakan aneh!
We don't know what's going on in our government's mind. English is very important to be taught at early period. We hope that our government will consider it again.Thanks for visiting here..salam
ReplyDelete