Contoh Format RPP terbaru dari Mendikbud Nadiem Makarim 2019

Alhamdulillah masih bersama saya penulis di blog ini. Penulis kembali ingin share informasi yang mugkin bermanfaat bagi anda para pengunjung blog ini. Sejak Kemendikbud RI dipimpin oleh Bapak Nadim Makarim, terjadi banyak perubahan secara bertahap namun pasti. Mulai dari rencana penghapusan Ujian Nasional (UN) di tahun mendatang 2021, juga adanya perubahan pada format Rencana Pelakasanaan Pembelajaran atau disingkat dengan RPP. Sebenarnya apa yang mendasari adanya perubahan RPP tersebut? Setelah mendengar penjelasan dari Mendikbud tersebut, ternyata banyak keluhan dari para guru yang terlalu dibebani dengan administrasi yang menumpuk sehingga tugas utama mencerdaskan anak bangsa terbengkalai, pada gilirannya peserta didik tidak diberikan pengajaran yang maksimal oleh guru.

Model Format RPP terbaru lebih simpel dan singkat 1 halaman

Bahwa guru selama ini dibebani dengan banyaknya tuntutan administrasi yang sangat memberatkan. Menurut Bapak Nadiem, Yang paling penting di dalam pendidikan itu bukan seberapa tebal RPP yang dibuat, namun yang terpenting adalah bahwa anaklah yang menjadi tujuan untuk dimaksimalkan, bukannya guru direpotkan dengan adanya RPP yang tebal, karena semua itu hanya akan buang-buang tenaga dan tidak berdampak pada peningkatan kualitas peserta didik sendiri, oleh karena itu Bapak Menteri akan merubah format RPP dalam bentuk yang lebih singkat dan simpel daripada sebelumnya menjadi hanya satu halaman/lembar saja. Yang tadinya berlembar-lembar, ke depan hanya akan menjadi satu lembar saja. Dengan RPP yang sederhana diharapkan agar guru lebih fokus dan tidak terbebani sehingga di dalam mengajar anak menjadi lebih maksimal.

Berikut ini penulis akan upload contoh model  format RPP sesuai dengan Surat Edaran Kemendikbud No 14 Tahun 2019. Format ini akan segera digunakan dalam waktu dekat menggantikan format lama yang terlalu njlimet dan berat bagi guru.

Download Format RPP

Semoga dengan adanya perubahan konten RPP diharapkan dapat memaksimalkan guru di dalam mengajar dan mendidik anak sehingga akan dihasilkan output anak didik yang berkualitas. Bagaimana mungkin guru dapat memberikan pengajaran bermutu jika mereka sendiri disibukkan dengan RPP yang super tebal adanya.

Hal terpenting sekali lagi bahwa anak didik jauh lebih penting daripada administrasi yang menguras tenaga, pikiran guru sehingga dampak negatifnya adalah anak menjadi terlantarkan. Semoga ini awal yang baik dan mendapat respons positif di kalangan para pendidik dan masyarakat umum.

Terima kasiha atas kunjungan anda di blog ini. Semoga artikel singkat ini bermanfaat, amin.

Almusto_Kangmus

I'm interested in blogging

Share this post