Apakah Bahasa Inggris menjadi mapel wajib di SD?
1:10 PM
1 Comment
Menteri
Pendidikan Nasional Nadiem Makariem pernah menyebutkan dalam program pendidikan
ke depan bahwa Bahasa Inggris merupakan mata pelajaran wajib yang diajarkan dan
di selesaikan di tingkat sekolah dasar. Ketika anak di SMP dan SMA mereka sudah
fokus ke bidang yang lain seperti pembelajran coding dan sebagainya. Konten
Mata Pelajaran menurut beliau perlu dipangkas dan disederhanakan sehingga lebih
simple dan mudah untuk diajarkan dan anak juga fokus. Terlalu banyak mata
pelajaran membuat anak menjadi pusing dan kuran fokus.
Nadiem Makarim |
Kembali
ke Mapel Bahasa Inggris yang rencananya akan diaplikasikan di lingkungan
pendidikas dasar, bahwa Bahasa Inggris yang dimaksud bukanlah Bahasa inggris
yang berkutat tentang tata bahasa atau grammar dan sejenisnya. Bahasa Inggris
di sini adalah Bahasa Inggris untuk komunikasi praktis. Menurut beliau, intinya
pembelajaran Bahasa Inggris yang terpenting adalah penggunaan Bahasa itu untuk
tujuan komunikatif.
Bahwa
belajar Bahasa itu dapat dilakukan secara alami, layaknya anak yang bayi yang
belajar bahasa dari ibunya, keluarga dan lingkungannya, dia tidak menghafal,
dia tidak mempelajari tata bahasa, namum di menirukan apa yang dikatakan dan
dilakukan oleh orang dewasa di sekelilingnya. Pembelajaran Bahasa Memang harus
diset dengan pola belajar secara alamiah. Belajar Bahasa Inggris bukanlah kegiatan
menerjemahkan. So, stop translating!.
Gagasan
pak Mendikbud kabinet Indonesia Maju ini patut diacungi jempol dengan terobosan
dan ide kreatif seperti itu. Seorang Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang
umurnya relatif masih muda, 35 tahun beliau adalah Co founder and CEO Gojek.
Ide-ide cemerlang beliau telah terbukti dengan suksesnya Gojek di Indonesia
yang meningkatkan ekonomi Indonesia dan membantu mengatasi kemacetan, selain
itu membuka lapangan kerja baru, banyak kedai dan toko yang dibangun karena
Gojek juga merambah ke Go food, Go pay dan lainnya yang berbasis online.
Kembali
ke program terobosan pak Mendikbud tadi, bahwa program tersebut bagus, namun
kita perlu mereview sisi negatif, sisi positif, kelemahan dan kelebihan sebelum
memfloorkannya untuk diterapakan dalam kurikulum pendidikan di Indonesia. Program ini masih menjadi wacana dan bisa
saja diterapkan, juga bisa direvisi atau bahkan dibatalkan. Namun demikian,
sekali lagi bahwa penguasaan Bahasas Inggris di zaman digital seperti sekaran
ini adalah suatu keharusan untuk mendukung kesuksesan kita di masa mendatang,
generasi penerus Indonesia perlu menguasai Bahasa Inggris dan coding, dan
keterampilan yang dibutuhkan di era digital di abad ke 21 ini.
Demikian
sekelumit uraian penulis, semoga bermanfaat. Amin.
Alhamdulillah
ReplyDelete