Penyederhanaan kurikulum di SD, menonjobkan Guru Mulok Bahasa Inggris
12:13 PM
10 Comments
Rencana
Pemerintah untuk menyederhanakan kurikulum dinilai merugiakan dunia pendidikan.
Jelas banyak pihak yang dirugikan terutama bagi mereka guru mulok Bahasa
Inggris. Kurikulum KBK maupun kurikulum KTSP
memberikan kewenangan daerah maupun sekolah untuk menentukan mata
pelajaran sebagai muatan lokal yang diajarkan di masing-masing daerah atau
sekolah. Salah satu mulok pilihan adalah Bahasa Inggris. Namun di dalam rencana kurikulum baru yang direncanakan akan diimplementasikan tahun ajaran depan 2013/2014 menghapus dan memangkas mata pelajaran dari 11 menjadi 7 mapel termasuk diantaranya mulok ditiadakan. Dengan adanya perombakan kurikulum, dengan adanya kurikulum baru
oleh pemerintah jelas akan menon-jobkan guru mapel Bahasa Inggris di SD. karena memang mereka sudah tidak punya tempat lagi mengajar. mata pelajaran yang selama ini mereka ampu sudah didelete. Padahal banyak
dari mereka yang sudah mengabdi mengajar di SD selama bertahun-tahun. Dan diantara
mereka sudah banyak yang masuk golongan kategori II pengangkatan. Namun sekarang
ini harapan untuk diangkat pupus sudah dengan adanya perombakan kurikulum yang
meniadakan muatan lokal terutama Pelajaran Bahasa Inggris.
Siswa-siswi Kelas 3 SD N Siberuk |
Di
manakah hati pemerintah? Jika memang kurikulum benar-benar dirombak lalu akan
dikemanakan mereka guru-guru Bahasa Inggris di Sekolah Dasar. Saat ini para
guru Bahasa Inggris di SD tinggal menunggu waktu. Di daerah-daerah tertentu
sudah mulai mendelete mulok Bahasa Inggris. Dan ada juga daerah yang sudah
mewacanakan penghapusan muatan lokal Bahasa Inggris. Bahasa Inggris di beberapa
SD sudah menjadi ekstra kurikuler saja dan tidak menjadi mulok lagi. Jelas guru-guru
yang mengajar Bahasa Inggris praktis sudah tidak memiliki jam mengajar lagi. Ekstrakurikuler
tidak termasuk dalam jam mengajar. Yang jelas yang namanya ekstrakurikuler
tidak mewajibkan anak-anak mengikutinya. Hanya untuk anak yang berminta saja. Dan
guru yang mengampu ekstra kurikuler pun tidak terikat waktu mengajar. Ini sama
saja meyingkirkan guru-guru yang sudah mengajar Bahasa Inggris di SD. Memang
Bahasa Inggris di beberapa daerah sudah menjadi ekstra kurikuler. Dan sama
sekali Bahasa Inggris hanya tinggal nama saja di SD. Hanya sebagai formalitas
saja. Praktis sudah tidak ada kegiatan belajar mengajar untuk Bahasa Inggris.
Ironis memang di zaman sekarang yang justru menuntut penguasaan Bahasa Inggris,
sekarang ini sudah tidak dijumpai lagi pengajaran Bahasa Inggris. Banyak dari
wali murid anak yang kecewa dan menyayangkan kini Bahasa Inggris tidak ada
lagi.
Suatu
kemunduran besar bagi Bangsa Indonesia karena tidak serius di dalam membenahi
kurikulum Bahasa Inggris di SD. Bukannya pemerintah memberi kejelasan dan
menyambut Bahasa Inggris di SD tetapi justru meniadakannya dengan rencana
pemerintah meyederhanakan dan memangkas mapel di SD dengan alasan kurikulum
menyesuaikan perkembangan dan pola pikir anak didik. Dunia globalisasi, dunia
era komputer, internet, informasi dan komunikasi, perdagangan bebas ini
generasi muda kita membutuhkan skill kemampuan Bahasa Inggris. Akan tetapi
bukannya Bahasa Inggris ditingkat sekolah dasar digalakkan malah sebaliknya dieliminasi
dengan perombakan kurikulum yang rencananya akan diimplementasikan pada tahun ajaran
2013/2014
saya sangat tidak setuju dengan kebijakan pemerintah menghapus mulok bahasa ingris pada kurikulum sd,jaman globalisasi harusnya justru digalakan bahasa inggris mulai dari sd malah dihilangkan, terus gimana nasib guru-guru yang mengajar bahasa inggris di sd. tolong pikirkan lagi pak mentri...
ReplyDeleteKita memang tidak punya wewenang untuk mengatur kurikulum. Kita hanya melaksanakan. Penghapusan B inggris dari kurikulum SD memang memberikan berita duka pada Guru B inggris di SD. Betapa tidak. Mereka terancam nonjob dan tentunya pada generasi kita akan semakin jauh tertinggal dibandingkan negara lain di dunia. Indonesia semakin mundur telah mengingkari globalisasi dunia dengan menghapus B ingg di SD.
ReplyDeletemaaf saya baru dengar, apa cuma isuue belaka ajaa ???
ReplyDeleteIni cuma masih wacana saja mbk/mas...untuk tahun ajaran 2013/2014 Bahasa Inggris hanya sebagai pelajaran tambahan,,,dan tidak begtu diwajibkan...kemungkinan hanya akan mnjadi ekstra kurikuler saja..bagi guru B. Inggris alangkah baiknya mengajar di Sekolah lanjutan.
ReplyDeletepa mentri.. bagaimana nasib dari guru-guru b.inggris sd yg sudah berjasa bertahun-tahun lamanya? berlaku adillah pak mentri !! pikirkanlah mereka.
ReplyDeleteYang jelas pak Menteri tidak adil...banyak guru-guru yang jadi korban, baik yang sudah masuk K1, K2 maupun guru pengabdian yang lainnya bayangkan mereka sudah mengabdi selama sepuluh tahun lebih.. Kurikulum 2013 bnar2 menelantarkan mereka...
ReplyDeletetau begini saya tidak mau jadi guru yg akhirnya hanya di singkirkan saja
ReplyDeleteSabar ya rezeki Allah tidak kemana....tetap semangat..masih ada alternatif mengajar di SMP/SMA
ReplyDeleteUntuk guru Bahasa Inggris di tingkat SD memang hendaknya mengetahui saat dulu mendaftar di SD bahwa Bahasa Inggris di SD itu hanya sebagai mulok saja, tidak pernah masuk dalam Kurikulum Nasional. Jadi sebenarnya istilah 'dihapus' itu salah kaprah, karena memang tidak pernah ada dalam kurikulum, hanya bersifat sebagai tambahan pelajaran. Bahasa Inggris SD dalam penerapan Kurikulum Tahun 2013/2014 nanti (kemungkinan besar) hanya sebagai ekstra kurikuler saja. Bagi para guru Bahasa Inggris SD memang akhirnya akan kehilangan 'prime time' sebagai guru, karena hanya sebagai guru ekstra kurikuler (semacam guru les saja), padahal yang namanya ekstra kurikuler itu tidak mewajibkan siswa untuk mengikutinya. Dengan jam tambahan ekstra kurikuler yang sedikit itu tentunya berpengaruh pada penghasilan guru Bahasa Inggris SD ... Memang untuk lebih pasti dan eksis dalam profesinya, para guru Bahasa Inggris SD tersebut hendaknya mencoba untuk mendaftar di sekolah lanjutan (SMP atau SMA). Menjadi guru Bahasa Inggris di SD itu bukan jaminan kelanggengan dan masa depannya tidak pasti, karena kurikulum yang ada (dari dulu sampai sekarang) tidak pernah memasukkan Bahasa Inggris dalam pelajaran utama. Namun yang menjadi masalah adalah bagaimana selanjutnya nasib para guru Bahasa Inggris di SD. Mereka telah berjuang menyelesaikan pendidikan hingga sarjana dan bahkan mungkin sudah mengajar bertahun-tahun lamanya, namun akhirnya ...? Di daerah saya banyak sekali yang sudah berhenti dan berusaha untuk menjalani profesi pekerjaan yang lain.
ReplyDeletePaling tidak..., kita masih bisa membiasakan diri untuk dapat menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar.
ReplyDeleteSaat ada tamu asing yang datang ke Indonesia, yang kita lakukan adalah menyambut mereka dengan bahasa Inggris, bukan bahasa Indonesia. Saat memasuki pintu masuk akan terlihat para penjaga seperti orang luar, namun juga orang Indonesia. Karena seragamnya yang bertuliskan "security". Coba saja saat ada turis asing ke negara kita ini, kemudian kita sambut dengan bahasa kita sendiri. Untuk yang Surabaya pakai bahasa Surabaya, yang Jakarta pakai bahasa Betawi. Betapa kaya bahasa kita. Itulah yang sebenarnya mereka cari dengan mengunjungi Indonesia :)