-->

SKB 5 MENTERI : Guru Bahasa Inggris SD diujung tanduk


SKB 5 menteri  tentang penataan dan pemerataan guru PNS dinilai menyudutkan posisi guru Bahasa Inggris di SD. Pasalnya di dalam SKB 5 menteri ini jelas tidak mengenal adanya guru PNS Bahasa Inggris. Kebutuhan Guru di SD tidak ada kolom khusus untuk Guru PNS Bahasa Inggris. Padahal kenyataan di lapangan semua SD di seluruh tanah air telah mengajarkan Bahasa Inggris di SD bahkan tidak sedikit di daerah tertentu telah mengangkat Guru Bahasa Inggris di SD. Memang sampai sekarang belum ada kebijakan dan peraturan ataupun undang-undang yang mengatur dan memberi tempat untuk recruitment Guru Bahasa Inggris di SD. Jelas dengan adanya SKB 5 menteri tersebut guru Bahasa Inggris di SD tidak punya tempat.

Yang menjadi kekhawatiran guru Bahasa Inggris di SD adalah apakah mulok Bahasa Inggris akan ditiadakan? Dan apakah Guru Bahasa Inggris di SD juga akan dinon-jobkan? Berkaitan dengan adanya pendataan Guru honorer K2 dimana di dalamnya termasuk guru Bahasa Inggris yang mengabdi di SD, apakah mereka akan didiskulifikasi? Tidak sedikit guru-guru  Bahasa Inggris yang ikut K2. Selain masalah guru non-PNS yang masuk k2, lalu bagaimana dengan nasib Guru Bahasa Inggris non k2 yang sudah lama mengabdi di SD? penghapusan mata pelajaran Bahasa Inggris di SD secara tidak langsung juga merumahkan guru Bahasa Inggris yang mengajar di SD.

Bagaimana jadinya jika kurikulum di Indonesia menghapus Bahasa Inggris di SD. ini bertentangan dengan tuntutan zaman yang menuntut kemampuan Bahasa Inggris. Bahasa Inggris di SD sampai dengan detik ini masih kabur dan tidak ada kejelasan. Tidak ada kebijakan khusus, regulasi yang memberikan pedoman pengajaran Bahasa Inggris di SD. Tidak ada kejalasan mengenai tenaga pendidik yang mengajar Bahasa Inggris di SD. Apakah Bahasa Inggris hanya dijadikan kelinci percobaan di SD? jelas sangat fatal sekali jika suatu bidang tidak ditangani oleh ahlinya. Bahasa Inggris selama ini diajarkan dengan tanpa pedoman yang jelas dan pendidik yang unqualified dalam arti tidak diajar oleh ahlinya. Padahal Bahasa Inggris di SD adalah pendidikan dasar. Suatu pendidikan dasar justru memerlukan ahlinya. Justru pendidikan dasar sangat rawan dan rentan oleh karena itu sebaiknya ditangani oleh pakarnya atau guru yang memang punya background Bahasa Inggris.

Belum ada kejelasan apakah Bahasa Inggris masih menjadi bagian dari kurikulum di SD sebagai local content. Ada isu di daerah-daerah terkait dengan SKB 5 menteri bahwa Bahasa Inggris mulai tahun ajaran baru 2012/2013 akan ditiadakan dan sebagai gantinya diisi muatan lokal yang sesuai dengan ciri khas dan karakter daerah. Jika ini benar-benar terjadi maka posisi guru Bahasa Inggris di SD akan benar-benar tergusur dan pada akhirnya akan dirumahkan.

Kebijakan, peraturan dan regulasi bersifat fluktuatif. Bagi Guru Bahasa Inggris yang mengajar di SD jangan berkecil hati dengan adanya kebijakan sekarang ini karena kita tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi di hari esok. Yang jelas Bahasa Inggris di era globalisasi ini sangat dibutuhkan sekali. Bahasa Inggris di masa sekarang dan mendatang menjadi prioritas. Akan sangat tertinggal bangsa kita jika menghapus kurikulum Bahasa Inggris di SD dan akan sangat terlambat sekali jika Bahasa Inggris diajarkan mulai dari SLTP. Semoga pemerintah kita akan mempertimbangkan ulang kemungkinan Pengajaran Bahasa Inggris yang terkonsep, yang memiliki kurikulum dan panduan yang berkualitas dan terplanning juga ada perekrutan guru Bahasa Inggris di SD. Karena memang sesuatu yang dilakukan tanpa arah, visi dan misi serta kurikulum yang jelas juga tenaga yang professional akan menghasilkan output yang mengecewakan dan tidak sesuai harapan dan pada akhirnya generasi penerus, the young golden generation bangsa Indonesia tidak dapat bersaing secara global. 

Berlangganan update artikel terbaru via email:

22 Responses to "SKB 5 MENTERI : Guru Bahasa Inggris SD diujung tanduk"

  1. jika memang bahasa inggris dihapuskan, berarti skb 5 menteri bukan hanya menyudutkan posisi guru Bhs Inggris Sd, tpi akan lebih mempersempit ruang gerak siswa utuk menimba ilmu2 lain. bukankah dg lebih pahamnya anak dalam Berbahasa Inggris tidak akan memperburuk masa depannya bukan?lantas knapa dihapuskan?takut lupa akan bhs sendiri?

    ReplyDelete
  2. yupz that's right...kita berharap akan ada kebijakan baru yang mendukung Bahasa Inggris di SD. Semoga Indonesia bisa menerapkan Kurikulum Bahasa Inggris di SD seperti yang kita harapkan

    ReplyDelete
  3. semoga dengan adanya kurikulum bahasa inggris di sd lebih membuka mata dan fikiran mereka betapa pentingnya bahasa inggris hingga harus diajarkan di usia dini kalo memang harus di hapus itu sama saja berjalan kebelakang kita akan tertinggal dengan yang namanya IT atau kita akan dijadikan obyek oleh bangsa-bangsa lain,betapa bodohnya mereka,gara-gara tidak bisa meredam tawuran harus mengorbankan sesuatu yang sudah mulai tertata dengan benar dan kita baru saja memulainya harus diotak atik lagi emangnya bongkar pasang.kayak anak kecil bermain saja.emangnya masa kecil kurang bahagia!

    ReplyDelete
  4. Ya betul sekali gan, Menjauh dari Bahasa Inggris sama artinya menolak globalisasi dunia. Indonesia mau tidak mau harus beradaptasi dengan kondisi persaingan dengan negara-negara lain. Salah satu kunci sukes yang tidak boleh diabaikan adalah Penguasaan Bahasa Inggris. Bahasa Inggris akan lebih baik jika diajarkan sejak dini dengan dukungan kurikulum dan tenaga pendidik yang mumpuni. sayangnya indonesia belu m mempunyai kurikulum yang bagus utk SD dan tenaga pengajarnya pun asal-asalah. sehingga akhirnya hasilnya jauh sekali dari harapan. Pemerintah bukannya mendukung Bahasa Inggris justru malah akan men delete nya dari kurikulum. Ini akan benar-benar terjadi pada kurikulum terbaru yang akan dimulai tahun 2013/2014 di mana tidak ada lagi muatan lokal Bahasa Inggris. Indonesia goes back to the past time....

    ReplyDelete
  5. semoga allah melaknat 5 menteri ini dunia dan akhirat, betapa banyak nasib guru bahasa inggris yg akan tersisih karena pikiran 5 menteri bodoh ini..indonesia makin mundur kebelakang...

    ReplyDelete
  6. Selama masih hidup di dunia ini, mari kita saling membantu, menolong orang yang sedang kesusahan.. apalagi guru honorer yang semakin hari semakin menjerit... ya Allah... turunkan mukzizat buat para pejuang negeri ini yang teraniaya oleh penguasa negeri ini.. ya Allah... tetesan air mata guru honorer akan membasahi negeri yang semakin terpuruk, hancur oleh koruptor, dikotori oleh 5 menteri yang biadab ini... ya Allah...bukalah mata hati 5 menteri ini.... berilah mukzizat buat kami-kami yang teraniaya ini...

    ReplyDelete
  7. nilai dan penghargaan guru honorer khususnya guru bahasa inggris SD tidak jauh beda dengan kuli bangunan... kerja banting tulang buat memajukan negeri tercinta ini tanpa memerhatikan kepentingan diri sendiri. namun apa balasan dari pemerintah kita???? cukupkah dengan menghapus pelajaran bahasa inggris dengan notabene ingin mengusir guru bahasa inggris??? ini sangat biadab...tidak manuasiawi... dulu seorang guru sangatlah dihormati oleh muridnya. pemerintah jepang kini menempatkan guru diatas kepala negara. mereka sangat menjunjung tinggi profesi guru. di Indonesia???? guru sangat dilecehkan. pantas saja moral kita semakin bejat. jangan salahkan guru bahasa inggris di SD. justru bahasa inggris di SD telah menghantarkan peserta didik agar bisa bersaing dengan siswa dari negara lain. sekolah negeri khususnya Sekolah Dasar harus menjadi pelopor meningkatkan inteligen siswa dengan belajar bahasa inggris agar kelak tidak minder dengan siswa yang berasal dari sekolah-sekolah swasta faforit setingkatnya. agar mereka bisa bersaing dengan sehat. jangan biarkan anak negeri ini menjadi anak yang cengeng, ingusan, cacingan, daya saing rendah serta rendah pengetahuan. mudah-mudahan 5 menteri yang terhormat bisa mendengar aspirasi kami. dari Prof.Dr.Soemitro.

    ReplyDelete
  8. sekolah negeri harusnya menjadi model buat sekolah swasta. bukan sebaliknya. kemajuan anak bangsa dimulai dari sejak usia dini. mereka harus diperkenalkan dengan hal-hal yang kelak mereka akan hadapi di masa datang. bahasa inggris adalah kunci sukses menghadapi tantangan dimasa yang akan datang. anak-anak indonesia tidak kalah saing dengan anak-anak dari negara sebelah kita. mereka sudah diperkenalkan pengetahuan bahasa inggris sejak usia dini. saya tekankan diperkenalkan bukan diwajibkan. ini pun terjadi di indonesia. anak-anak sudah diperkenalkan sejak usia SD. bukan memaksa mereka harus bisa bicara bahasa inggris dengan lancar. pemerintah sepatutnya berterimakasih kepada guru honorer bahasa inggris SD. berkat mereka anak didik yang telah lulus tidak lagi gagap menerima pelajaran bahasa ingris di SMP. apalagi di SMP bahasa inggris masuk kategori pelajaran yang di UN kan.coba Bapak menteri yang terhormat tolong pertimbangkan lagi masalah ini. jangan asal ceplas ceplos, melempar tanggungjawab kalau Ente tidak becus memimpin negeri ini. silahkan turun dari jabatan. masih banyak orang yang mampu menggantikan jabatan anda. masih banyak orang yang memiliki hati nurani kepada para guru honorer. kalau perlu anda saja yang mengajarkan bahasa inggris di Sekolah Dasar. jangan asal ngomong aja. buktikan kalau anda peduli kepada para pejuang bangsa ini. terimakasih. Dosen UPi

    ReplyDelete
  9. Lebih baik dipertimbangkan kembali! Jangan sampai negara ini terjajah kembali

    ReplyDelete
  10. Sangat disayangkan sekali Pemerintah memandang sebelah mata Guru Bahasa Inggris di SD. Apa pemerintah tidak tahu keberadaan mereka atau memang pura-pura tidak tahu. Jika kurikulum benar-benar dirombak dan menghapus Mulok Bahasa Inggris, maka berapa banyakkah guru-guru Bahasa Inggris di SD yang tidak memiliki tempat lagi mengajar. Sungguh tidak manusiawi jika Pemerintah tidak memperhatikan nasib mereka. Bukankah selama ini mereka sudah mengagdikan diri mereka mengajar mencerdaskan anak bangsa, generasi muda kita, mereka sudah mengabdikan dirinya selama hampir dekade ini. Perombakan kurikulum perlu dipertimbangkan lagi terutama untuk mapel Bahasa Inggris di SD. Pemerintah harus bersikap bijaksana. Mau dikemanakan mereka, mereka memiliki kebutuhan, keluarga, anak, Selama ini mereka mengajar di SD dengan honor yang sangat jauh dari standar kelayakan, bayangkan honor mereka hanya seratus ribu rupiah perbulan.....inilah fakta yang harus Pemerintah ketahui....

    ReplyDelete
  11. BAGI GURU HONOR BAHASA INGGRIS SD, KALIAN JANGAN TAKUT DENGAN PERATURAN MENTERI GOBLOK INI!!!!!! MEREKA SUDAH TIDAK MERASAKAN LAGI RASA PAHIT GETIR SEPERTI YANG DILAKUKAN OLEH PARA PEJUANG GURU BAHASA INGGRIS DI SD. PERUT MEREKA SUDAH PENUH DENGAN NANAH NERAKA..MULUT MEREKA SUDAH KOTOR SEPERTI AIR COMBERAN. MEREKA TIDAK UBAHNYA SEPERTI PKI. KEJI TERHADAP ORANG YANG LEMAH. KITA HARUS WASPADA TERHADAP BAHAYA LATEN PKI. CONTOHNYA MEREKA MENTERI-MENTERI YANG MEMBUAT PERATURAN TOLOL. MEREK KEPINGIN KEPAKE DAN DIPUJI OLEH SBY. MEREKA HANYA CARI MUKA DOANK..

    ReplyDelete
  12. kalo saya sih setuju tetap diadakan bahasa inggris di tingkat SD. itu untuk membantu anak-anak menggenal bahasa inggris sejak dini. mari kita budayakan bahasa inggris sejak dini, jangan sampai anak2 kita seperti pendahulunya,yang hanya punya ijasah sampai S1 tapi bahasa inggris nya Nol besar, karena kurangnya pengenalan sejak dini. Hakikat bahasa itu komunikasi bukan ijasah sekolah atau tes Toefel saja. Kegagalan masa lalu karena kurangnya latihan sejak dini. Mari kita mulai dengan awal yang baru, awal bahasa inggris dari Sekolah Dasar.

    ReplyDelete
  13. Sebenarnya saya sependapat dengan mas ari bahwa Belajar Bahasa akan lebih mudah jika diperkenalkan kepada anak sejak dini. Dan perlu saya garis bawahi bahwa sebaiknya yang mengampu yang memiliki background Bahasa Inggris. Selain itu Indonesia perlu kurikulum Bahasa Inggris SD yang bagus karena selama ini kurikulumnya asal2an..dalam arti tidak jelas...Namun kurikulum baru akan benar-benar meniadakan Bahasa inggris meskipun hanya sebagai ekstrakurikuler saja tapi pada prakteknya Bahasa Inggris tidak diajarkan lagi

    ReplyDelete
  14. Seharusnya untuk memutuskan sesuatu harus diimbangi dengan apa yang sudah terjadi di lapangan. sebagai guru bahasa inggris yang lebih dari sepuluh tahun mengabdi sejak bahasa inggris masuk muatan lokal, dan sudah ada teman-teman yang juga senasib sudah bisa menjadi guru pns dan sertifikasi, tiba-tiba keadaan berbalik 180 derajat hanya karena manteri coba-coba membuat kurikulum baru yang melihat negara lain tanpa memperhatikan kebutuhan apa dan bagaimana yang seharusnya ada dalam pendidikan indonesia. Jika Belanda dan Jepang sudah tidak menjajah bangsa kita lagi, ternyata kita sebagai warga indonesia yang lahir dan besar demi indonesia justru dijajah oleh orang indonesia sendiri, kita bekerja sebagai guru dengan upah sangat minim, padahal pendidikan sarjana, dan sekarang nasib kita tidak dipikirkan.Jika smp saja sudah RSBI, kog malah SD ga' boleh ada bahasa Inggris. Bukankan ini tidak masuk akal, dan hanya menyudutkan kita kaum guru bahasa inggris. Tidakkah kami juga anak-anak bangsamu sendiri

    ReplyDelete
  15. Mari kita sebagai guru bangsa inggris di sd terutama yang non pns seperti saya bersatu untuk menolak dan memeperjuangkan nasib kita. Karena kita tahu bagaimana indonesia bisa lepas dari penjajah dulu adalah karena persatuan. Mari kita tentang penjajah di era modernisasi ini juga dengan persatuan.

    ReplyDelete
  16. Memang sekarang ini saya juga tidak abis pikir dan masih bertanya-tanya kenapa Pemerintah sama sekali acuh tak acuh tidak peduli dengan nasib kita Guru Bahasa Inggris di SD.Setelah mengajar dalam kurun waktu yang lama sekali akhirnya ditendang dengan cara seperti ini

    ReplyDelete
  17. gak rasional...pasa satuan pendidikan PAUD, TK dah diajarkan secara terintegrasi, dan pada satuan SMP dijadikan mata pelajaran wajib yang harus lulus, koq pada SD mau dihapus.......

    ReplyDelete
  18. Tenang mas info baru yang saya dapatkan bahwa Bahasa Inggris akan tetap diajarkan di SD meskipun hanya sebatas pelajaran tambahan saja atau ekstrakurikuler

    ReplyDelete
  19. devi nurhusna S. Pd. @ BandungJanuary 7, 2013 at 1:34 PM

    Ya Allah, hidupkan kembali nilai nilai islam dalam pribadi kelima menteri ini yang dengan mudahnya mempermainkan nasib para honorer bahasa Inggris, pemerintah tolonglah bersikap bijak dan jangan memihak. para korup yang merugikan negara tak pernah tersentuh, tapi honorer yg mengabdi bertahun tahun lamanya menjadi gangguan untuk kalian, bukannya cari solusi buat kami agar nasib kami lebih baik!!

    ReplyDelete
  20. Semoga Pemerintah akan memikirkan terutama guru Bahasa Inggris di SD ke depan...

    ReplyDelete
  21. Bagi rekan PNS guru Bahasa Inggris yang berminat dan berkenan menggantikan posisi kami mengajar di salah satu SMA Negeri di wilayah Belitung Selatan mohon menghubungi email kami di nisfiku@hotmail.com. Terima kasih.

    ReplyDelete

Maturnuwun geh sampun komentar ten blog kulo

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel