Pak Anis Baswedan tolong pikirkan nasib guru honorer!
9:24 AM
2 Comments
Salah
satu program dari Jokowi adalah adanya peningkatan kesejahteraan dari tenaga
pendidik seperti guru. Di mana guru merupakan salah komponen strategis yang
menentukan kualitas pendidikan. Dari sisi kesejahteraan bisa dikatakan antara
guru honorer dengan guru ber-NIP sangat kontras. Mengapa demikian? Karena guru
PNS sudah digaji layak, bahkan dengan adanya sertifikasi guru PNS tidak lagi
menyandang predikat pahlawan tanpa tanda jasa, tetapi guru PNS itu sejahtera
dan bermartabat. Namun ini tidak berlaku bagi guru honorer yang sampai dengan
detik ini sebagian besar masih berpredikat guru bergaji seminggu, guru berhonor
150 ribu per bulan.
Belum
ada upaya dari pemerintah melalui kemendikbud di bawah Bapak “Anis Baswedan”
untuk memperbaiki nasib “guru honorer”. Guru honorer jauh dari kesejahteraan
dengan honor yang sangat jauh jika dibandingkan dengan buruh pabrik yang hanya
lulusan SD sekalipun. Coba anda pikirkan
mengapa guru yang memiliki pendidikan S1 tidak lebih baik daripada lulusan SD.
Ini terjadi di Indonesia yang dari dulu sampai sekarang ini tidak dihiraukan
oleh pemerintah.
Bagaimanapun
pendidikan tidak akan sukses manakala dari unsur yang menentukan kesuksesan itu
sendiri tidak sukses alias masih jauh di bawah kesejahteraan. Bagaimana guru
akan fokus mendidik anak didiknya sedangkan dia sendiri harus memikirkan
keluarganya, istri dan anaknya serta kebutuhan hidup di zaman sekarang yang
semakin sulit. Ironis memang, Pak Presiden berkoar-koar ingin meningkatkan
kualitas pendidikan namun mengesampingkan guru honorer yang merupakan bagian
dari tenaga yang menyukseskan programnya.
Kalau di Pontianak nasih Guru HONORER golongan 2 sedang dalam perdebatan, Semoga saja segera keluar NIP nya
ReplyDeleteDi Batang dan Pekalongan juga belum ada tindak lanjut untuk yang K2 pak
ReplyDelete