Ketika anak sekolah dasar merindukan pelajaran Bahasa Inggris. A news from Kabupaten Pekalongan
10:13 PM
6 Comments
Di
zaman sekarang ini sangat mustahil kita mengesampingkan Bahasa Inggris.
Menghindari Bahasa Inggris adalah kita menolak kemajuan zaman. Bahasa Inggris
menjadi kebutuhan kita di era globalisasi ini. Bukankah Bahasa komputer adalah
Bahasa Inggris, bukankah hampir setiap produk menggunakan Bahasa Pengantar
Bahasa Inggris, coba lihat orang yang melamar kerja di Bank, pihak Bank lebih
memprioritaskan mereka yang memiliki kemampuan Bahasa Inggris dan masih banyak
lagi yang lainnya.
Ketika
saya mendengar cerita dari teman saya hati saya merasa begitu teriris. Teman saya
adalah seorang guru Bahasa Inggris SD di Kabupaten Pekalongan. Bahasa Inggris
di Kabupaten Pekalongan dikesampingkan. Bahasa Inggris SD di Pekalongan tidak
seperti dulu lagi. Sekarang statusnya turun pangkat, turun posisi dari mulok
kabupaten menjadi ekstrakurikuler. Yang namanya ekstrakurikuler tentu
pengajarannya di luar jam pelajaran. Dan ini tidak wajib bagi anak untuk mengikutinya
karena yang namanya ekstra tidak wajib diikuti anak, dan bagi anak tertentu
saja yang berminat. Guru Bahasa Inggris SD di Kabupaten Pekalongan nasibnya
benar-benar memprihatinkan. Mereka dalam posisi membingungkan, mereka dianggap
tidak ada. Fakta yang terjadi sebagian dari mereka memilih mengundurkan diri
karena memang mereka tidak lagi dibutuhkan. Sebagian masih ada yang tetap
mengajar di SD akan tetapi mengajar pelajaran lain. Dan yang lebih mengenaskan
lagi ada kepsek yang meminta guru yang tadinya mengajar Bahasa Inggris di SD
untuk berhenti. Tidak disalahkan memang karena memang di SD tidak dapat
mengajar pada jam pelajaran. Bukankah yang namanya ekstra tidak pada jam
pelajaran tapi di luar pelajaran. Ini berarti yang mengajarkan ekstra Bahasa
Inggris mengajarnya bisa setelah pulang sekolah atau tidak terikat pada jam-jam
sekolah.
Apa
yang saya paparkan di atas adalah fakta yang terjadi di Kabupaten Pekalongan.
Kabupaten yang dahulunya menjadi kiblat dan acuan bagi daerah yang lainnya
kaitannya dengan mulok Bahasa Inggris, kini tinggal kenangan. Ini berdampak
pada anak didik di SD di Kabupaten Pekalongan. Pengajaran Bahasa Inggris tidak
akan maksimal. Bahasa Inggris hanya sebagai ekstra. Guru tidak mesti
mengajarkannya. Bahasa Inggris hanya sekedar nama. Anak-anak akan semakin
tertinggal dengan daerah yang lainnya. Fakta berbicara bahwa daerah lain tidak
mempermasalahkan mulok Bahasa Inggris. daerah lain justru sedang gencarnya
memprioritaskan Bahasa Inggris di Sekolah Dasar dan menjadi Mulok pilihan. Karena
memang Bahasa Inggris akan lebih baik jika diajarkan lebih dini. Kita lihat di
PAUD dan di TK sudah memperkenalkan Bahasa Inggris. Tetapi mengapa justru di SD
kurang mendapat perhatian. Suatu kemunduran besar jika Bahasa Inggris kurang
mendapat perhatian dan akan sangat semakin tertinggal jika Bahasa Inggris dihapus
dari kurikulum Sekolah Dasar.
Hati saya rasanya tidak tega mendengar cerita dari teman saya di Kabupaten Pekalongan, ketika anak-anak begitu antusias belajar Bahasa Inggris, anak-anak yang polos sesekali meminta pada guru(teman saya) " Pak diajar Bahasa Inggris lagi pak, kami senang dengan Bahasa Inggris, kami selalu menanti pelajaran dari Bapak". Betapa hati teman saya tidak dapat menahan sedih, melihat fakta sekarang ini Bahasa Inggris benar-benar hanya menjadi ekstra, teman saya juga saat sekarang ini pada posisi dilema, di satu sisi dia tidak ingin mengecewakan anak didiknya tetapi di sisi lain dia merasa bingung untuk mengajar karena memang Bahasa Inggris hanya sebagai ekstrakurikuler.
Sedih mendengarnya :(
ReplyDeleteBagaimana mungkin pejabat terkait membuat keputusan seperti itu? Bagaimana nasib anak-anak? terlebih lagi, bagaimana guru-guru disana?
Yang jelas anak-anak tidak dapat mendapat pelajaran Bahasa Inggris seperti dulu lagi..Guru-guru dalam tekanan batin...teman saya di sana ada yang sudah keluar dan sebagian kecil asih bertahan
ReplyDeletesemoga pemerintah segera sadar akan pentingnya pendidikan bahasa inggris secara dini agar kita tidak tertinggal dengan adanya era globalisasi dimana bahasa inggris akan menjadi bahasa pengantar kita untuk menuju kesana.saya sebagai seorang yg juga berlatar belakang pendidikan bahasa inggris turut prihatin akan ketidakjelasan mapel b.inggris di SD.
ReplyDeleteAmin. Thanks mbk atas kunjungannya...mari berjuang demi pendidikan Bahasa Inggris di SD yang lebih baik
ReplyDeletesy kok jd berfikiran buruk nih. jgn2 pejabat yang di atas yg ingin menghapus bhs inggris dr kurikulum sd, tidak bekerja dengan hati dan cinta serta kasih sayang.tdk bs berfikir jauh. ad kepentingan2 tertentu kah?politik mungkin? ato tidak ada anggaran? keputusan yg terlalu lebay.wah l ky gn, sy hr siap2 cari sekolah lanjutan nih.
ReplyDeleteWe never know what's going on in the government's mind. In this Globalization era, it's impossible to delete English curriculum. Our country will be left away
ReplyDelete