TIDAK ADA KEJELASAN KURIKULUM MAUPUN TENAGA PENGAJAR BAHASA INGGRIS DI SD
9:10 PM
Add Comment
Melanjutkan
Artikel saya yang dahulu tentang begitu pentingnya pembelajaran Bahasa Inggris
sejak dini, maka di sini saya akan membahas mengenai kurikulum, materi, tenaga
pengajar dan kebijakan serta dukungan Pemerintah tentang Pengajaran Bahasa
Inggris di Satuan Pendidikan Dasar terutama di Sekolah Dasar (SD).
Masalah yang
dihadapi guru-guru pengampu Bahasa
Inggris di SD adalah mengenai Kurikulum dan perangkat pembelajarannya yang
belum jelas. Pemerintah Pusat memang sudah memberikan rambu-rambu, Standar
Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang harus dicapai lulusan Sekolah
Dasar. Akan tetapi kenyataannya di lapangan kami sebagai pelaksana lapangan,
sebagai guru yang mengajar Bahasa
Inggris masih merasa kebingungan. Tidak ada kejelasan, tidak ada sosialisasi,
tidak ada kebijakan dari Pemerintah Daerah mengenai Kurikulum Bahasa Inggris di
SD. Akhirnya kami mengajar dengan cara kami sendiri, materi kami sendiri dan
buku-buku panduan serta buku penunjang sendiri pula. Tidak ada keseragaman
materi di lingkup Kabupaten. Kemudian yang terjadi adalah antara soal
semesteran yang didistribusikan kepada kami dari Kabupaten tidak sama dengan
materi yang kami ajarkan di Sekolah. Antara SD yang satu dengan yang lainnya
juga belum tentu sama materi Bahasa Inggris yang diajarkan.
Sebenarnya pemerintah
Kabupaten Batang sudah secara resmi menetapkan Bahasa Inggris sebagai Mulok
Kabupaten. Akan tetapi dari pemerintah tidak ada kejelasan mengenai perangkat
pembelajarannya, kurikulumnya seperti apa, RPP Silabus, materi dan buku pedoman
yang sama sekali kabur. Selain masalah diatas, juga masalah tenaga pengajarnya
yang tidak jelas. Belum ada SK dari Bupati tentang pengangkatan Guru Bahasa
Inggris SD.
Di lingkungan
Kabupaten Batang, yang saya tahu kebanyakan yang mengajar dan mengampu Mata
Pelajaran Bahasa Inggris bukan dari guru yang memang kompeten dalam Bahasa
Inggris. Bahasa Inggris diajarkan oleh guru kelas, guru Agama ataupun guru
PenjasOrkes yang merankap. Memang ada guru-guru yang memang berkompeten yang
dari S1 Pendidikan Bahasa Inggris tetapi jumlahnya minim.
Yang menjadi
permasalahan berikutnya adalah ketika naskah soal semesteran Bahasa Inggris
yang dibuat dari Kabupaten Batang, materinya tidak sama dengan materi yang kami
ajarkan di SD. Ini adalah konsekuensi dari kekurangjelasan Kurikulum Bahasa Inggris SD di Kabupaten Batang. Akibatnya
karena tidak ada kesamaan persepsi, kesamaan materi antara yang membuat soal
dengan yang diberi soal akhirnya nilai anak yang kurang memuaskan. Lantas siapa
yang pantas disalahkan? Pembuat soalkah? Guru? Ataukah murid?
Saya dan
teman-teman guru pengampu Bahasa Inggris lainnya tidak tahu siapa yang membuat
soal semesteran. Yang jelas selama ini kami tidak pernah dilibatkan dalam
penyusunan soal semesteran Bahasa Inggris. Selama ini kami hanya menerima distribusi
soal Bahasa Inggris dari Kabupaten. Kami merasa tidak ada transparansi,
komunikasi dan demokrasi dalam penyusunan soal. Bukan berarti kami menjelekkan
pembuat soal, tetapi fakatanya, banyak soal-soal yang secara gramatikal tidak
bisa diterima. Kejadian berlangsung lama. Kami hanya bisa diamsaja karena
memang kami tidak diberi kesempatan memberikan kritik dan saran. Kami tidak
pernah dilibatkan. Padahal kami guru-guru yang mengajar Bahasa Inggris memiliki
Forum Pertemuan Guru (KKG) yang tersebar di Seluruh Kecamatan di Kabupaten
Batang. Seharusnya dalam penyusunan soal-soal Bahasa Inggris tingkat Kabupaten
melibatkan perwakilan guru-guru Bahasa Inggris dari masing-masing Kecamatan
yang ada di Kabupaten Batang sehingga kualitas dan ketepatan soal bisa
diandalkan dan sesuai dengan materi yang diajarkan.
Keberhasilan
Pembelajaran Bahasa Inggris di SD menurut saya pribadi tergantung faktor-faktor
yang saya sebutkan di atas, yaitu Kurikulum dan Perangkat Pembelajaran, Tenaga
guru yang Profesioanal (lulusan S1 Bahasa Inggris), kemudian faktor berikutnya
adalah adanya dukungan dari Pemerintah terutama Pemerintah Daerah/Kabupaten. Jika
kita melihat fenomena pendidikan Bahasa Inggris di Kabupaten Batang tadi, maka
Pendidikan Bahasa Inggris tidak akan memberikan output yang diharapkan. Jika kita
mau melangkah, langkah kita pasti, tidak ragu-ragu, tidak setengah-setengah. Sesuatu
yang setengah-setengah hasilnya tidak akan maksimal. Sesuatu yang maksimal saja
belum tentu maksimal hasilnya, apalagi yang setengah-setengah, maka dari itu
harapan kita semua marilah kita melangkah pasti, kami mengharap akan ada
perubahan mengenai Kejelasan Kurikulum, perangkat pembelajaran serta tenaga
pengajarnya dalam kaitannya dengan Pendidikan Bahasa Inggris SD di negara
Indonesia tercinta ini. Bukankah kita tidak mau ketinggalan dengan Negara lain?
Maka saatnya kita benahi Pendidikan Dasar kita, terutama Pendidikan Bahasa
Inggris sejak dini yang berkualitas guna menghadapi tantangan global.
0 Response to "TIDAK ADA KEJELASAN KURIKULUM MAUPUN TENAGA PENGAJAR BAHASA INGGRIS DI SD"
Post a Comment
Maturnuwun geh sampun komentar ten blog kulo